Tak Sekadar Hiasan, Lampion Bulat dalam Perayaan Imlek Punya Filosofi Mendalam
Dalam setiap perayaan Imlek, yang wajib hadir salah satunya ialah lampion bulat. Digantung berjajar dalam jumlah banyak untuk menghiasi langit-langit halaman maupun jalanan, dapat menciptakan suasana yang khas pada perayaan tahun baru Cina tersebut. Saat menjumpai lampion jenis ini, tentu yang terlintas dalam benak kita adalah perayaan Imlek. Tradisi memasang lampion pada perayaan tersebut memang sudah dimulai sejak era Dinasti Xi Han. Kemudian lampion mulai diidentikan dengan perayaan tahun baru pada era Dinasti Ming. Awal kemunculan lampion hampir bersamaan dengan terciptanya teknik pembuatan kertas. Oleh karenanya, lampion berbentuk bulat ini lazimnya menggunakan kerangka bambu, lilin sebagai penerang, dan kertas merah sebagai pelindungnya.
Pemasangan lampion ini dalam perayaan Imlek ternyata tidak semata-mata hanya sebagai hiasan saja. Ia memiliki filosofi hidup yang mendalam. Lampion yang terbuat dari bahan ringan menjadi simbol pribadi yang rendah hati dan ringan untuk membantu orang lain. Sementara itu, warna merah menyala menyimbolkan harapan yang lebih baik di tahun baru serta semangat menyala-nyala. Selain itu juga bermakna rezeki, kemakmuran, keberuntungan, dan kebahagiaan. Lebih lanjut, menurut
legenda, lampion juga menjadi simbol untuk mengusir kekuatan-kekuatan jahat dan angkara murka yang dilambangkan dengan raksasa Nian. Oleh karena itu, memasang lampion di setiap rumah dipercaya mampu menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan. Terakhir, selain mudah ditemukan saat Imlek, lampion bulat juga mudah dijumpai di,Jezina Light.