Pada awal kepopulerannya, lampion hanya berfungsi sebagai penerang jalanan yang sering ditemukan di sebagian besar daerah di China. Selain itu, dulu lampion yang termasuk lampu ini juga sering digunakan sebagai penerang rumah. Pada waktu itu lilin merupakan cahaya utama di negara tersebut jadi desainnya juga hanya terbatas. Namun seiring berkembangnya zaman, desain dan motif lampion mulai ikut berkembang. Sebagai contoh lampion khas Jepang bernama akari yang berkonsep lampion gantung dengan model yang menarik. Desain lampion khas Jepang ini kemudian mampu memicu minat pasar untuk mengembangkan lampion jenis lainnya hingga akhirnya muncul lampion karakter yang memiliki banyak sekali bentuk dan desain.
Lampion ini menggunakan karakter yang sedang trend di eranya dan menyesuaikan kebutuhan dari penggunanya. Jezina Light yang menyediakan beragam lampion karakter membagi lampion ini menjadi 3 jenis yang berbeda dan disesuaikan dengan minat pasar. Jenis yang pertama yaitu lampion yang mengusung konsep karakter yang disukai anak-anak misalnya seperti tokoh film kartun dan film anak-anak yaitu Doraemon, Pokemon, Teletubies, Tayo, Upin Ipin, dan lain sebagainya. Jenis kedua mengusung konsep yang disukai para remaja. Lampion untuk remaja didesain lebih sederhana dibandingkan dengan lampion untuk anak-anak. Tujuannya yaitu untuk membantu remaja mengurangi dampak gadget dengan menggunakan lampion yang unik sebagai lampu belajar. Jenis terakhir yaitu lampion yang menggunakan konsep artistik sehingga disukai para orang dewasa.